Contoh Teks Narrative – Secara sederhana, teks narrative dapat diartikan sebagai salah satu jenis teks yang berisi urutan peristiwa atau kejadian-kejadian. Berikut ini adalah salah satu contoh teks narrative, yaitu legenda Selat Sunda dan Gunung Krakatau.
salah satu contoh teks narrative legenda Selat Sunda dan Gunung Krakatau berikut hanya salah satu versi, karena ada beberapa versi yang beredar.
The legend of the Sunda Strait and Mount Krakatau
When Java and Sumatra Island are still one part, there is an empire led by Prabu Rakata. Prabu Rakata has two sons named Raden Sundana and Raden Tapabaruna.
Raja Rakata wants to divide the kingdom into 2 parts to be shared fairly with his two sons. This was done to avoid the fighting of his children. The East became the territory of Raden Sundana, while the West became the territory of Raden Tapabaruna.
Then, the king of medias and only brought his favorite urn. After several years of the King of the Medes, he heard news from the royal soldiers that his two sons were at war.
Raden Sundana attacked the kingdom of Raden Tapabaruna and wanted to seize the area. This made the king furious and told his two sons to come to the borders of their respective territories.
The king poured water in the jar in the middle of his two sons. Then, the jar is placed in the middle. A short time after that, a great earthquake occurred that had a great vibration of the earth which created a very deep chasm.
The gorge then filled with water and turned into a sea, while the king’s jar became a mountain called Mount Krakatau.
Itulah tadi salah satu contoh teks narrative, yaitu legenda Selat Sunda dan Gunung Krakatau dalam bahasa Inggris. Berikut ini adalah terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia.
Legenda Selat Sunda dan Gunung Krakatau
Ketika Pulau Jawa dan Pulau Sumatera masih satu bagian, terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Rakata. Prabu Rakata mempunyai dua orang putra yang bernama Raden Sundana dan Raden Tapabaruna.
Raja Rakata ingin membagi wilayah kerajaan menjadi 2 bagian untuk dibagi adil kepada dua putranya. Hal itu dilakukannya untuk menghindari pertengkaran anak-anaknya. Bagian Timur menjadi daerah kekuasaan Raden Sundana, sementara bagian Barat menjadi daerah kekuasaan dari Raden Tapabaruna.
Kemudian, raja semedi dan hanya membawa guci kesayangannya. Setelah beberapa tahun Raja semedi, dia mendengar kabar dari prajurit kerajaan bahwa kedua puteranya sedang berperang.
Raden Sundana menyerang kerajaan milik Raden Tapabaruna dan ingin merebut wilayah tersebut. Hal itu membuat raja marah besar dan menyuruh kedua putranya datang ke perbatasan wilayah kekuasaannya masing-masing.
Raja menyiramkan air dalam guci di tengah-tengah kedua putranya. Kemudian, guci tersebut diletakkan ditengah-tengah. Beberapa saat setelah itu, terjadi gempa besar yang getaran bumi yang hebat yang menciptakan jurang yang sangat dalam.
Jurang tersebut kemudian terisi air dan berubah menjadi laut, sementara guci raja menjadi sebuah gunung yang bernama Gunung Krakatau.
Dalam membaca sebuah teks narrative, legenda Selat Sunda dan Gunung Krakatau di atas misalnya, kita tidak perlu mencari kebenaran di dalamnya. Sebuah teks narrative tidak harus berisi sebuah fakta melainkan bisa juga fiksi.
Yang terpenting dari sebuah teks narrative adalah adanya urutan peristiwa berdasarkan waktu tertentu.